PEJUANG TANGGUH!!!

Generasi Emas 2045 - 100 tahun Indonesia merdeka! part.2

Fiuh, akhirnya sempet2in nih ngelanjutin isi dari seminar parentingnya.

Seperti yang sudah saya sampaikan di post sebelumnya, karakter yang harus dimiliki oleh anak2 kita dan tentunya kita sebagai orang tua adalah PEJUANG. Seorang pejuang akan melihat tujuan jelas di masa depan dan memiliki karakter tangguh. Kita semua mungkin sudah mengenal atau mendengar saat ini ada kecerdasan IQ (intelligence quotient), EQ (emotional quotient), dan SQ (spiritual quotient). Ketiga kecerdasan ini akan melahirkan AQ (Adversty Quotient).



Apakah Adversty Quotient ini? Adversty Qoutient (AQ) adalah kemampuan atau kecerdasan seseorang untuk dapat bertahan menghadapi kesulitan-kesulitan dan mampu mengatasi tantangan hidup. Paul G. Stoltz adalah penemu teori AQ, berdasarkan penelitiannya ada tingkatan AQ pada manusia, yaitu:

1. Tingkat “Quitters” (orang-orang yang berhenti) Quitters adalah orang yang paling lemah AQnya. Ketika menghadapi kesulitan hidup, mereka berhenti dan langsung menyerah. Mereka memilih untuk tidak mendaki, mereka keluar, mundur dan menghindar dari kewajiban/tugas-tugas hidup. Mereka tidak memanfaatkan peluang, potensi dan kesempatan dalam hidup. Contoh: seorang individu yang tidak berkutik, hanya mengeluh ketika ditimpa kondisi buruk seperti penderitaan, kemiskinan, kebodohan, dll. Orang yang berada pada tingkat ini adalah orang yang takut akan masa depan, bisa jadi karena tidak mengenal Tuhannya.
2. Tingkat “Campers” (orang yang berkemah) Campers adalah AQ tingkat sedang. Awalnya mereka giat mendaki, berjuang menyelesaikan tantangan hidup, namun di tengah perjalanan mereka berhenti juga. Mereka telah jenuh dan bosan, merasa sudah cukup, mengakhiri pendakian dengan mencari tempat yang datar dan nyaman. Contoh: seorang yang mengira bahwa sukses itu adalah yang penting sudah naik kelas/lulus, meskipun pas-pasan saja. Sudah punya harta/jabatan bagus sudah cukup, sukses di dunia sudah cukup!. Orang pada tingkat ini hidupnya bersandar atas nila-nilai dunia, semua dipersiapkan agar hidupnya nyaman dan aman. Nah, yang mengkhawatirkan saat tidak berada pada kondisi nyaman dan aman dia akan jatuh.
3. Tingkat “Climbers” (orang yang mendaki) Climbers adalah pendaki sejati. Orang yang seumur hidup mencurahkan diri kepada pendakian hidup. Mereka paham dan sadar bahwa sukses itu bukan hanya dimensi fisik material, tetapi seluruh dimensi fisik, moral, sosial, spiritual, dstnya. Mereka adalah orang yang selalu mencari hakikat hidup, hakikat manusia yang diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dan akan kembali kepada Sang Maha Pencipta. Mendaki hidup abadi yang jauh lebih panjang. (diambil dari post Peran IQ, EQ, AQ dan SQ dalam belajar)

Ya, tingkat climbers lah yang kita tuju. Karakter yang harus kita milik, yang harus anak-kita miliki. Hidupnya disandarkan pada Tuhan, pada Sang Maha Pencipta. Seorang climber tidak akan mendaki gunung dengan membawa sekardus mie instant dan segalon air, tapi mereka membawa ilmu dan alat survival. Begitupun kita, bukan hanya targetan dunia yang kita capai, tapi juga ilmu atas hakiat hidup kita ini, agar kita bisa tangguh menjalani hidup dan akhirat nantinya.

Saat kita sudah mencapai puncak, maka hidup akan terasa dan terlihat indah. dan akan muncul rasa syukur yang besar. Bagaikan kita bisa melihat pemandangan dari atas gunung yang luar biasa indah, akan terasa beda bila kita melihatnya sendiri dibandingkan dengan hanya mendengarkan cerita dari orang lain.

Menjadi pejuang tanggung bukan hal mudah, pasti ada ujian dan halangan. Apa2 saja yang menghambat lahirnya karakter ini? Sabar ya... kita to be continue lagi nih, hehehe....