Monday, May 6, 2013

Ujian itu CintaNya.

Generasi Emas 2045 - 100 tahun Indonesia merdeka! Part 3, End.

Everybodih... masih semangat baca seminar parenting kemaren??? Harus donk, kan kita pengen puya anak2 yang bisa jadi pejuang tangguh, uh!. Temen-temen disadari atau tidak menuju suatu kebaikan adalah bukan jalan mulus yang akan kita lewati, akan banyak kerikil pastinya. Semakin sulit jalan yang kita lewati, yakinlah, kalo kita terus berjuang maka hasilnya akan terasa indah.
Adversity is the Diamond Dust. Heaven Polishes its Jewels with....- Thomas Carlyle

Apasih sebetulnya yang bisa jadi ujian kita untuk menjadi tangguh? Nafsu dunia jawabannya. Harta, Tahta dan Cinta. Saat ujian ini tidak bisa kita lawan maka kelezatan hidup kita akan tercabut, yang disebabkan oleh:

  1. Kerja terus tak pernah berhenti
  2. Merasa kurang terus tak pernah cukup
  3. Merasa rugi terus tidak pernah untung
Pernah merasakan kondisi diatas? Saya pernah, dan harus cepet-cepet evaluasi diri nih. Coba bayangkan, bagaimana hidup kita kalo kondisi di atas terjadi, pasti kita merasa selalu gelisah. Lalu kalo kita menghadapi konsisi ini terus gimana?

First of All, mari teman-teman, kita luruskan niat. Apa tujuan hidup kita? Buat siapa Amalan kita? Apa niat kita? Setiap manusia memiliki tujuan hidup yang berbeda-beda, tapi apapun itu pastikan tujuan kita ada dalam barisan kebaikan. Lucu kan, kalo kita seorang pejuang, tapi penjuang para pencuri. Nah, mulailah dengan niat yang baik. Karena saya muslim, saya pastikan amalan hidup saya, saya niatkan karena Allah SWT. Karena niat saya karena Allah, saya pastikan yang saya lakukan harus yang Allah sukai, Allah perintahkan dan bukan yang Allah larang dan haramkan. Begitulah yang harus kita ajarkan kepada anak-anak kita, agar lurus dan baik tujuan hidup mereka. 
Pic by FreeDigital Photos
Doa Kecerdasan Rasulullah SAW
Allahuma Aghni bil ILMI (Yaa Allah KAYA kan aku dengan ILMU)
Wa Jayyidni bil HILMI ( Indahkan aku dengan KELEMBUTAN)
Wa Akrimni bit TAQWA ( Muliakan aku dengan KETAQWAAN)
Wa Jamilni bil AFIAH ( Percantik aku dengan KESEHATAN)
Terus yang berikutnya, mulai! Lakukan ikhtiar kita, lakukan amalan kita, jangan menunggu sempurna. Jadi inspirator, bukan sekedar motivator. Anak- anak belajar dari teladan, mereka melihat dan mereka mengikuti. Jangan hanya jadi motivator, menyuruh, menyarankan atau bahkan memerintah akan sulit tercipta bila mereka tidak melihat sosok yang bisa jadi teladan. So, jadi inspirator, apa-apa yang kita lakukan harus jadi inspirasi untuk mereka.

Bekali anak-anak kita memanah, berkuda, dan berenang. Hey, dari seminar ini saya tahu maknanya. Memanah, ajarkan anak kita untuk fokus. Berkuda, ajarkan anak kita disiplin, keseimbangan, ketangkasan. Dan Berenang, ajarkan anak kita mengarungi hidup, bertahan dan tidak tenggelam. Ajarkan ketiganya, dan ajarkan anak-anak kita bertahan meskipun dalam keterbatasan. 

Lakukan pundi-pundi kebaikan seperti dalam hadist yang diriwayatkan HR Baihaqi
  1. Merahasiakan derita
  2. Merahasiakan musibah
  3. Merahasiakan shadaqoh
Kemudian, berdoa lah. Semua yang terjadi dalam hidup ini sudah ada yang mengatur, dan kita harus siap berada dalam kondisi apapun. Berada di atas tidak membuat kita sombong dan berada di bawah tidak membuat kita putus asa. Karena kita yakin, Allah yang punya kuasa.
"Ya Allah kepadaMu aku mengadukan kelemahanmu, kurangnya kesanggupanku, dan kerendahan diriku berhadapan dengan manusia. Wahai Zat Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Engkaulah Pelindung bagi si lemah dan Engkau jualah Pelindungku. Kepada siapa diriku hendak Engkau serahkan? Kepada orang jauh yang berwajah suram terhadapku ataukah kepada musuh yang akan menguasai diriku? Jika Engkau tidak murka kepadaku maka itu semua tak ku hiraukan. Karena sesungguhnya besar nikmat yang telah Kau limpahkan kepadaku. Aku berlindung pada sinar cahayaMu, yang menerangi kegelapan dan mendatangkan kebajikan di dunia dan akhirat, juga dari murka yang hendak Engkau turunkan kepadaku. Hanya Engkaulah yang berhak menegur dan mempermasalahkan diriku. Hingga Engkau berkenan. Sungguh tiada daya dan kekuatan apapun selain atas perkenanMu"
Setelah niat, doa, ikhtiar dan ditutup lagi dengan doa, maka selanjutnya adalah IKHLAS. Eh tapi ikhlas tidak muncul sendiri loh, ada prosesnya. Ikhlas akan muncul dengan bersatunya rasa syukur, sabar dan nikmat. Menyatunya perasaan-perasaan itu maka hidup kita akan terasa TENANG. Hidup akan terlihat indah apapun kondisi kita.

Fiuh, selesai teman-teman. Semoga ada yang bisa diambil dan di aplikasikan ilmu dari trilogi tulisan saya ini. Apabila ada kesalahan datangnya dari diri saya pribadi, sya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Sampai ketemu di materi parenting berkutnya ;)

No comments:

Post a Comment

Tweet
Share
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Rainbow